PENGARUH KEHARMONISAN KELUARGADAN PERTEMANAN TERHADAP KENAKALANREMAJA

Masa remaja merupakan masa transisi, dimana usianya berkisar antara 13-16 tahun atau yang biasa disebut dengan usia belasan yang tidak menyenangkan, dimana terjadi juga perubahan pada dirinya baik secara fisik, psikis, maupun secara sosial.
Seringkali kita menemui teman entah disekolah maupun di lingkungan sekitar berperilaku buruk. Keharmonisan keluarga dan pertemanan adalah salah satu faktor utama pemicu pelaku kenakalan remaja. Keluarga yang harmonis adalah tempat tinggal yang bahagia dan positif karena anggota keluarga telah belajar banyak cara untuk memperlakukan satu sama lain dengan baik. Anggota keluarga dapat saling mendukung, memberikan kasih sayang dan kesetiaan, berkomunikasi secara terbuka antar anggota keluarga, saling menghormati dan menikmati kebersamaan.
Keluarga yang harmonis membawa kehidupan yang lebih bahagia ke dalam kehidupan seseorang. Keharmonisan keluarga dapat ditandai dengan adanya hubungan dan komunikasi yang baik antar anggota keluarga. Keharmonisan keluarga tidak boleh diremehkan. Mengapa Peran keluarga dalam pengasuhan dan pendidikan anak sangatlah penting? Karena dari pendidikan orang tua yang tepat dapat menumbuhkan karakter anak yang baik, karakter anak sangat berpengaruh terhadap kesuksesan anak pada masa depan.
Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menjaga keharmonisan keluarga agar para anak-anak memiliki kemungkinan kecil untuk melakukan kenakalan remaja. Kenakalan remaja adalah suatu perilaku penyimpangan yang dilakukan oleh anak usia remaja sebagai bentuk pengabaian sosial, seperti kurangnya perhatian. Akibatnya, para remaja melampiaskannya dengan berperilaku menyimpang. Sayangnya, perilaku mereka sering menjadi tindakan kriminal yang tidak dapat diterima masyarakat.
Kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh remaja sangat beragam mulai dari perbuatan yang amoral dan anti sosial tidak dapat dikategorikan sebagai pelanggran hukum. Bentuk kenakalan remaja tersebut seperti: kabur dari rumah, merokok dan kebut-kebutan di jalan, sampai pada perbuatan yang sudah menjurus pada perbuatan kriminal atau perbuatan yang melanggar hukum seperti; pembunuhan, perampokan, pemerkosaan, seks bebas, pemakaian obat-obatan terlarang, dan tindakan kekerasan lainnya (bullying) yang sering diberitakan media-media masa.
Perilaku yang menyimpang atau kenakalan remaja akan berdampak mengkhawatirkan kedepannya apabila seseorang terus menggunakan sebagai bentuk pertahanan bagi dirinya karena akan mengembangkan pola tingkah laku yang menyimpang dari norma-norma umum yang berada, dalam hal ini seseorang akan berbuat semaunya sendiri dan mencari keuntungan serta kepentingan diri sendiri, bahkan dapat mengganggu dan merugikan bagi pihak-pihak lainnya. Perilaku kenakalan atau penyimpangan pada remaja tentu terjadi karena adanya faktor-faktor yang mempengaruhi, diantaranya karena pola asuh yang dilakukan orang tua yang dapat berpengaruh pada perkembangan emosi remaja, faktor lain yaitu karena pengaruh dukungan teman sebaya yang memberikan informasi atau hal-hal yang sesuai dengan remaja tersebut.
Ketidak harmonisan keluarga dan tidak sesuainya pola asuh yang diterapkan oleh orang tua berakibat anak yang menjadi korban. Anak cenderung mengalami konflik-konflik internal, pemikiran kritis, perasaan mudah tersinggung, cita-cita dan kemauan yang tinggi sukar dikerjakan sehingga menjadi frustasi, bahkan bisa mengalami pergaulan yang tidak sehat. Dari hasil wawancara yang kami lakukan bahwa yang paling mempengaruhi kenakalan remaja adalah lingkungan, baik itu lingkungan sekolah, lingkungan rumah dan dengan siapa dia bergaul itu sangat mempengaruhi baik atau buruknya seseorang.
Termasuk lingkungan keluarga, apakah keluarganya harmonis? Apakah dia mendapatkan perhatian yang cukup dan tidak? Jika mereka tidak mendapatkan itu semua, maka mereka akan mencari cara untuk mendapatkan perhatian dengan cara melakukan kenakalan remaja.
Setelah lingkungan keluarga, lingkungan pertemanan juga sangat mempengaruhi. Jika seseorang itu berteman dengan orang yang suka mabuk-mabukan dan merokok maka seseorang yang asalnya tidak melakukan itu semua pasti akan menjadi penasaran untuk mencobanya, dan berakhir menjadi ikut-ikutan seperti itu karena lingkungan pertemanannya begitu. Selain itu media sosial juga dapat mempengaruhi kenakalan remaja setelah lingkungan, dalam media sosial kita bisa menemukan banyak teman baru, informasi yang bermanfaat, dan hiburan yang menyenangkan.
Namun, meskipun banyak hal positif yang bisa kita temukan di media sosial, tentu saja ada hal negatifnya, seperti perundungan (bullying) atau ajakan melakukan hal hal yang berbahaya. Keharmonisan keluarga memiliki pengaruh yang kuat terhadap perilaku kenakalan remaja.
Keluarga yang harmonis dan saling mendukung memberikan lingkungan yang stabil dan aman bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang.
Penting untuk menggaris bawahi bahwa keharmonisan keluarga bukanlah satu-satunya faktor yang mempengaruhi kenakalan remaja. Namun, dengan menciptakan lingkungan keluarga yang harmonis, kita dapat memberikan landasan yang kuat bagi remaja untuk tumbuh dan berkembang secara positif.
Kurangnya keharmonisan dalam keluarga dapat memicu timbulnya berbagai masalah dan dampak negatif pada remaja.

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia 

Guru Mata Pelajaran : Siti Hodijah, S.Pd.

Penulis : Tiara, Anaya, Alviena, Nazwa, Shazia

Kelas : 8 Abdurahman

Editor : Triyana Malfiazi Gunadi, S.Kom

Scroll to Top