Halo, namaku Hashiif dari kelas 7A. Kali ini aku mau sharing pengalaman yang sangat berkesan selama aku menjadi siswa SMP PGII 2 Bandung. Tanggal 15 Juni lalu, kelas kami mengadakan kegiatan yang telah tertunda sejak beberapa bulan lalu. Oya kalian perlu tahu di SMP PGII 2 ada kegiatan rutin setiap bulan yang harus dilaksanakan oleh setiap kelas, yaitu pengajian kelas. Di semester 1, karena masih PJJ kegiatan pengajian pun dilaksanakan secara online. Di awal semester 2, kami sempat mengadakan pengajian di rumah salah satu teman kami, Salma di daerah Surapati core. Nah setelah itu wali kelas kami berjanji akan mengajak kami pengajian di alam terbuka, sekalian healing. Dan alhamdulillah akhirnya terlaksana juga setelah kami menyelesaikan ujian PAT.
Mengapa ini menjadi pengalaman paling berkesan untuk aku? Tentu saja karena kami melaksanakan kegiatan ini dengan teman satu Angkatan, dengan kelas 7B dan 7C. Lalu selain untuk bertadabur alam, tujuan utama kami ke sini ialah untuk melaksanakan pengajian kelas. Ini pengalaman pertamaku ngaji di tengah hutan loh, biasanya kan kita kalau pengajian di masjid atau di rumah, tapi sekarang kita pengajiannya di Taman Hutan Raya Ir. H. Djuanda Bandung.
Kami tiba di lokasi sekitar pukul 08.00 WIB. Kondisi masih sepi pengunjung, mungkin karena bukan akhir pekan jadi berasa milik kita sendiri. Selagi ibu guru mengurus tiket masuk kami, kami berbaris dan berfoto-foto dulu di halaman depan. Cuaca sangat berkabut, dingin dan mendung. Tak lama, kami pun mulai berbaris masuk dan berkumpul di “Plaza” untuk melaksanakan pengajian terlebih dahulu. Setiba di plaza kami disambut oleh pengurus setempat dan memberikan kami pengarahan singkat mengenai sejarah TAHURA.
Saat kami sedang bersama-sama membaca asmaul husna, hujan gerimis mulai turun. Untung saja kami sudah mempersiapkan diri dengan jas hujan dan payung agar tak kehujanan. Kami tak gentar, kami terus melanjutkan membaca ayat-ayat Allah meskipun hujan terus mengguyur kami. Dan Maha Besar Allah, ketika kami telah selesai bertilawah langitpun berhenti menurunkan hujannya dan terus berangsur cerah. Masyaallah, Alhamdulillah. Kegiatan pengajian pun dilanjutkan dengan Tausyiah dari Ust. Sutrisno mengenai “Makna Hidup”. Setelah pengajian, kami diberi waktu untuk snack time dan stretching sebelum melaksanakan agenda selanjutnya yaitu “Eksplore Tahura”.
Hal yang paling kami nantikan dalam eksplore Tahura ini salah satunya ialah bertemu monyet liar. Sehingga, sepanjang perjalanan teman-temanku saling bersahutan membuat suara yang menyerupai suara monyet, hahahaa. Tapi entah mengapa, mungkin karena cuaca yang cukup dingin selama perjalanan kami hanya menemui 1-2 ekor monyet saja yang bergelantungan di pohon. Padahal katanya biasanya banyak monyet liar yang bisa kita temui. Karena waktu yang kita miliki tidak banyak, dan khawatir turun hujan lagi, maka perjalanan yang kita susuri hanya sampai Gua Belanda setelah sebelumnya kita mengunjungi dulu Gua Jepang. Setelah itu, kami kembali ke lapangan dekat Plaza untuk istirahat makan siang dan melanjutkan acara yang lain.
Sebenarnya jarak yang kami tempuh tidak terlalu jauh, tapi terasa cukup melelahkan. Mungkin karena kami sudah lama tidak jalan kaki jarak jauh hehe. Setelah berisitrahat sejenak, kami menyantap bekal makan siang yang kami bawa agar energi kami terisi kembali untuk melanjutkan acara, karena ada satu acara yang sangat kami nantikan yaitu tukar kado. Dan seperti yang saya bayangkan, acara tukar kado ini sangat seru karena teman-teman membuat kado yang isinya tak terduga. Setelah itu kami pun kembali ke sekolah dan pulang ke rumah masing-masing.
Nah seru kan acara pengajian kelas angkatanku? Meskipun kami pergi ke tempat yang masih dekat dengan sekolah, tapi kami sangat gembira karena bisa bersama-sama menikmati indahnya ciptaan Allah SWT. Semoga lain kali kami bisa kembali ke sana dan menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi, pasti akan sangat menyenangkan. Terima kasih telah membaca tulisanku, mohon maaf kalau masih banyak kekurangannya. Wassalam.
Oiya, berikut adalah sejumlah foto dokumentasi selama kami ada di Tahura.
Penulis : Hashiif ( Siswa Kelas 7A)
Editor : Nessia Ulfa & Gylang Satria Yudha